Gaya Sentrifugal Si Biru
Pada
Tahun 1998, MAPACH (Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum) mengalami pergolakan
di internal HMCH (Himpunan Mahasiswa Civics Hukum). MAPACH yang waktu itu
mengalami pergulatan dalam tonase yang tinggi, akhirnya MAPACH secara tegas dan
sadar menyatakan salam perpisahan dengan HMCH, MAPACH yang independent secara
de facto dan de jure, membuat AD/ART-nya dan menjadi UKMJ (Unit Kegiatan
Mahasiswa tingkat Jurusan).
12 tahun
sudah MAPACH berkelana di luar rumah, terjadilah suatu kontrak politik dan
diplomasi yang menjadi sejarah tersendiri dalam gurat history perjalanan ormawa di Departemen Pendidikan Kewarganegaraan.
Saat itu tongkat kepemimpinan MAPACH dipegang oleh Epin Saepudin, membuat
pernyataan secara legal dengan kembalinya MAPACH kepangkuaan HMCH dengan
syarat, bahwasanya MAPACH memakai jalur Koordinasi dengan HMCH.
MAPACH
berdiri dengan keinginan penuh, guna membina potensi mahasiswa PKn, sebagai
pecinta alam yang akademis, religius, dan mengabdi terhadap masyarakat. Begitu
berwarnanya pilihan jalan yang MAPACH tempuh di tingkat jurusan maupun tingkat
yang lebih luas, MAPACH tidak merubah pendirianya akan tujuan MAPACH yang
setiap kegiatan difokuskan pada aspek kemasyarakatan (Sosiologi Pedesaan).
Dewasa
ini secara sadar MAPACH sudah berumur 31 Tahun. Fakta-fakta dan peristiwa yang
MAPACH alami, bergerak sentripental hingga sekarang menuju gebrakan sentrifugal,
namun ada pro-kontra pemahaman. Apakah disaat MAPACH melepaskan diri dari HMCH
itu merupakan gerak sentrifugal?, sentrifugal sendiri bergerak menjauhi titik
pusat. Bagi kami menjauhi pusat bukan harus keluar dari HMCH, tapi lebih kepada
Melebarkan sayap-sayap muda biru ke ranah yang lebih luas.
Gebrakan
Sentrifugal MAPACH dimulai dari kegiatan ekspedisi dengan cakupan diluar
Bandung Raya hingga luar Jawa Barat. MAPACH kemudian berinisiatif dengan MAPALA
yang ada di Kampus UPI Bumi Siliwangi membangun Forum Keluarga Pecinta Alam
UPI, guna mempererat tali persaudaraan mahasiswa di setiap departemen dan
fakultas dalam kmpus UPI maupun kampus daerah.
Di
sela-sela menancapkan paku besi di rumah sendiri, MAPACH secara perlahan dan
pasti ikut berpartisipasi ke area forum kelompok Organisasi Pecinta Alam
Bandung Raya. Gerakan Sentrifugal Si Biru
kian pasti, namun bukan berarti MAPACH tidak mengencangkan tali
sabuknya. Justru membuat MAPACH semakin peka akan Rekontruksi SDM mahasiswa
Pkn dan anggota MAPACH.
Rekontruksi
MAPACH selain itu adalah, mengembangkan pribadi manusia yang selaras antara Hablun Minnallah, Hablun Minannas. Sesuai
dengan spesialisasi MAPACH dalam menekuni gerakan akar bawah, yaitu masyarakat
di areal kaki gunung dan terpencil. Membedah sisi Kemanusia ala MAPACH yang berkesinambungan
dengan sisi religius.
Kenapa
religius dimasukan dalam konsepsi MAPACH? Sejatinya kita juga dituntut untuk
mengabarkan Islam yang sebenarnya kepada masyarakat. Islam Rahmatan lil Alamin yang murni dari Rasullullah saw. Kemudian
berpegang teguh pada Islamnya. Benarlah titik tembak dari sari Ketuhanan yang
integral kepada Humanity. “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan
orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar.”(Ali Imran 104).
Sebagai wadah pembentukan kader yang akademisi, MAPACH memproklamirkan diri
“sebagai wadah pembentukan kader Ulul Albab”. Kenapa mesti Ulul Albab yang
menjadi salah satu konsepsi MAPACH?!. Selain kesadaran religius yang mengikat,
kesadaran realitas sosio histori dan intelektual yang mendorong MAPACH dalam
ranah akademisi. Tema Akademisi ini berkitan dengan “orang yang diberi hikmah,
orang yang sanggup mengambil pelajaran dari sejarah umat terdahulu, kritis dalam
mendegarkan paradigma dan pemikiran
orang lain, dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, akademisi yang
senantiasa konsisten walaupun sendirian dalam mempertahankan sisi intelektual,
dan tidak terpesona dengn bilangan yang bisa tak terhingga. Tonase yang kami
berikan di MAPACH menjadi kader yang ilmiah melaluli kerja-kerja
intelektualitas.
MAPACH
hadir dan mencoba menjadi penerang di gelapnya malam dan memancarkan cahaya
kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan kemenangan, tidak hanya di dunia melainkan
di akhirat juga. MAPACH harus terus melebarkan sayapnya lebih luas dan siap
menampilkan hidup untuk memanusiakan manusia, hidup dalam berdiskusi
berorganisasi dan mengabdi kepada kemanusiaan.