Komunikasi Politik “untuk” MAPACH
(Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum)
Melihat komunikasi politik
pada kegunaannya yaitu : “Untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam
masyarakat, baik Intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan
politik pemerintah.” (Dr. Rusadi Kartaprawira, SH. Sistem Politik di Indonesia
1983, hlm. 64). Komunikasi politik dipakai sebagai penghubung untuk menyatukan
keinginan golongan dengan tanpa menghilangkan aspirasi masyarakat. Karena dalam
komunikasi politik harus mampu juga membawa “bukan menyelipkan” aspirasi
masyarakat, dan jangan hanya membawa aspirasi golongan yang akhirnya
menimbulkan perpecahan bahkan dapat menumbuhkan kekuasaan yang otoriter.
Benarkah hanya dipergunakan
sebagai penghubung? Memang benar kominikasi politik sebagai penghubung pikiran
politik tapi, disana ada penekanan kuat
dengan misi untuk mewarnai pemikiran orang lain atau golongan lain. Sedangkan
bila dilihat dari tujuan politik “an sich”, maka hakekat komunikasi politik
adalah “upaya kelompok manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau
ideologi tertentu di dalam rangka menguasai dan atau memperoleh kekuasaan untuk
dapat mewujudkan tujuan pemikiran politik dan ideologi sebagaimana yang
diharapkan.” (Menpen: 90).
MAPACH (Mahasiwa Pecinta
Alam Civics Hukum) lahir di Tahun1986,
dimana kondisi mahasiswa sedang dalam masa kritis intelektualnya. MAPACH lahir dalam
persuasi politik untuk membela alam dari keegoisan berpikir dan berpolitik
manusia, karena itulah MAPACH lahir.
Bukan serta merta dengan alasan puitik “kekeluargaan” ada visioner yang tajam
disana, lalu kenapa MAPACH fokus di masyarakat? Jawabanya jelas, karena alam
akan dan pasti berdampingan dengan manusia, sehingga peranan manusia begitu
memprakarsai perubahan alam.
MAPACH adalah anak tiri dari
kristalisasi politik di HMCH (Himpunan Mahasiswa Civics Hukum) kelaahirannya
tak di hiraukan, namun makin hari MAPACH makin menjajikan dalam konstelasi
politik di HMCH. Bukankah organ besar butuh underbouw
politik guna mengembangkan indoktrinisasinya bahkan menjadi penghubung
komuikasi politik hingga Rekuitmen politik MAPACH dalam bentuk kader dan dalam
aflisiasi dengan organ lain untuk
menambah daya gedor dalam menguatkan basis massa.
MAPACH harus berani dan
dengan cerdas, mengambil peran sebagai komunikator politik, sehingga MAPACH tidak
akan dan tidak bisa dijadikan alat produksi ke-2 atau ke-3, bukan karena MAPACH
harus netral bahkan abstain dalam politik HMCH. Justru MAPACH lahir sebagai
kayu bakar yang menyilang agar api politik di HMCH tetap, terbakar menyala
menerangi pemikiran-pemikiran buta dengan membawa taklid butanya guna, membuat
ambigu suasana perpolitikan dalam HMCH.
Konfrontasi damai yang digunakan
MAPACH harus dengan produser jelas yaitu, mengikuti konstitusi HMCH dengan
sehat sebagai identitas MAPACH dalam komunikasi politik di HMCH. Terus-menerusn
menghembuskan suara-suara dalam bentuk konfrontasi damai guna, menjaga asas
demokrasi dengan visi Mosi Integral sebagai Win
Solution. Karena bagi MAPACH, untuk apa kita berpolitik jika tidak mau
berdemokrasi, tidak dapat berkonfrontasi secara damai, bahkan membuat
disintegrasi yang memicu timbulnya keputusasaan karena tak juga menemukan
solusi bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar